Ternyata terlewati sudah kala itu yang ku anggap tak mungkin bisa hilang.
Sadarku ternyata ku mampu melaluinya, sepanjang itu jalan yang sudah ditempuh tuk jadikanku saat ini.
Menyendiri akan selalu menjadi hal yang menenangkan, berdiam dan berdamai dengan air mata.
Walau kadang ia mendahului rasa, mengalir tak lihat tempat. Percayaku tenang selalu jadi tujuan dan lagi lagi ia adalah teman yang menenangkan.
Tersadar dari segala hal pahit, getir, patah, berdarah pun menjadi makanan yang tak bisa dihindari lagi. Lalu bagaimana bisa kurasakan perih duri dijari manisku? Jika lama sudah pisau menancap dijantung?
Bernafas dengan penuh kesesakan, berjalan tanpa arah pasti. Seakan hidupku tak terpilih untuk dirasakan damai.
Tak apa, masih ada kaki yang senantiasa menopang.
Tak apa, masih ada ruang hati tuk bersandar sejenak.
Tak apa, masih ada air mata yang selalu menenangkan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar