Tugas Kelompok
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah
Gizi Olahraga
Yang dibimbing oleh
bapak Dr. dr.
Moch.Yunus, M.Kes
Disusun Oleh:
Bambang Syaifudin 150631604659
Firman Yoga Ronaldo 15063160
Paramita Setyani Sasmita 150631600997
PKO B 2015
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKN
KEPELATIHAN OLAHRAGA
April 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya. Tak lupa shalawat serta salam kita haturkankan kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga
dan para
sahabatnya
Dan tak lupa pula kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. dr. Moch.Yunus, M.Kes, yang telah memberi kesempatan dan
kepercayaannya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan langkah demi langkah
makalah yang berjudul “Ergogenik
aids”
ini, meskipun isinya yang sangat sederhana dan tak luput pula dari kesalahan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dan terutama mahasiswa olahraga.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Maka
dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat terbuka demi kesempurnaan makalah ini,
dengan begitu kami sebagai penyusun dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini dan kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Malang, 30 Januari 2018
Paramita Setyani
Sasmita
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Olahraga
adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna
untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
kesehatan seseorang dengan cara mengelola raga melalui aktifitas gerak tertentu. Seiring perkembangan jaman, olahraga tidak hanya
sebagai ajang untuk bergerak dan menyehatkan tubuh, namun sebagai kegiatan yang dilakukan dan dikelola secara
profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang
olahraga.
Seiring
berkembangan ilmu Pengetahuan
tentang fisiologi manusia dengan nutrisinya meningkat tajam abad ini dan oleh
karena itu aplikasi untuk perubahan diet dan makanan suplemen dengan nutrisi
khusus itu sangat diperlukan. Modulasi komposisi diet dan atau suplementasi
dengan nutrisi khusus dengan tujuan mengembangkan performa fisik manusia adalah
definisi yang tepat untuk pertolongan nutrisi ergogenic. Salah satu yang dapat
mempertahankan kondisi tertinggi efisiensi fisik dan meningkatkan prestasi
olahraga adalah gizi yang optimal. Kondisi ini berdefinisikan tidak dengan
mengaitkan makan yang banyak tetapi intak gizi yang cukup untuk mempertahankan
seseorang dan kondisi fisik maksimal. Pertolongan nutrisi ergogenic bisa
diklasifikasikan dengan makronutrisi/ makronutrien (air, elektrolit,
karbohidrat, protein dan lemak) dan mikronutrisi/ mikronutrien. Makronutrisi
umumnya dikonsumsi dalam satuan gram tiap harinya, sedangkan mikronutrisi
dikonsumsi dalam satuan miligram atau microgram per harinya. Mikronutrisi lebih
jauh lagi bisa dibali lagi menjadi dua kategori yaitu mikronutrien yang sangat
penting/ indispensable (vitamin dan mineral esensial), dan mikronutrien yang
tidak terlalu penting (komponen diet nonesensial atau metabolisme tahap
menengah seperti kafein atau carnitine).
Rumusan
Masalah
1.
Apa
devinisi Ergogenik Aids?
2.
Mengapa
seorang atlet menggunakan Ergogenik Aids?
3.
Apa
macam-macam Ergogenik Aids?
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui devinisi Ergogenik Aids.
2.
Untuk
mengetahui tujuan Ergogenik Aids.
3.
Untuk
mengetahui macam –macam Ergogenik Aids.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Devinisi
Ergogenik Aids.
Ergogenik Aids adalah suatu prosedur atau
zat yang meningkatkan produksi energi, kontrol energi atau efisiensi energi
selama suatu kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan yang lebih
besar dari pada biasa bila latihan normal (Williams, 1989).
Ergogenic bantuan adalah zat atau perangkat yang
meningkatkan produksi energi, menggunakan atau pemulihan dan atlet dengan
memberikan keunggulan kompetitif.
Sejumlah
ergogenic bantuan yang klaim untuk meningkatkan prestasi olahraga digunakan
oleh atlet amatir dan profesional. Sekitar 50 persen dari populasi umum
dilaporkan telah mengambil beberapa bentuk suplemen diet, sedangkan 76 sampai
100 persen dalam beberapa atlet olahraga dilaporkan untuk menggunakannya.
Dokter dapat mengevaluasi produk ini dengan memeriksa empat faktor (metode
aksi, tersedia penelitian, efek buruk, legalitas) yang akan membantu mereka
pengacara pasien. Ergogenic umum termasuk bantuan anabolic steroids, yang
meningkatkan massa otot. Suplemen ilegal ini adalah terkait dengan jumlah
secara serius, beberapa yg tak dpt diubah. Creatine sederhana meningkatkan
kinerja dan atletik akan relatif aman. Dehydroepiandrosterone dan
androstenedione tidak meningkatkan kinerja atletik serupa tetapi tampaknya
memiliki efek buruk sebagai testosterone dan juga dilarang oleh beberapa
organisasi olahraga. Kafein telah ringan manfaat dan efek samping dan adalah
dilarang di atas tingkat tertentu. Produk yang menggabungkan kafein dengan
Stimulan lainnya (misalnya, ephedrine) telah terhubung ke acara fatal.
Protein dan karbohidrat sederhana kematian memberikan manfaat besar tanpa
efek buruk. (Am Fam Dokter 2001; 63:913-22.)
|
Suatu
zat ergogenic dapat bekerja sebaliknya, yaitu sebagai ergolytic (menurunkan kinerja)
Misalnya pemakaian alkohol dapat berefek ergogenic atau ergolytic tergantung
dari macam olahraga dan dosis pemakaian. Klasifikasi : Semua tindakan atau zat
yang bersifat :
Fisik
Mekanik
Biomekanik
Nutrisi
(gizi)
Fisiologis
Psikologis
Farmakologis
Contoh.
Ergogenic
gizi : karbohidrat, elektrolit, vitamin dan protein
Ergogenic
farmakologis : kafein, alkohol, amfetamin, beta blocker, anabolic steroid.
Ergogenic
mekanis : desain sepeda / peralatan
Ergogenic
fisiologis, gizi, farmakologis = suplementasi Na bikarbonat
Ergogenic
psikologis : semua tindakan ergogenic
2.
Tujuan
penggunaan Ergogenik Aids pada Atlet.
Ada tiga alasan dasar mengapa seorang atlet
menggunakan suplemen makanan :
Makanan yang mereka makan merasa masih kurang atau belum mencukupi.
Kebutuhan zat-zat gizi untuk atlet adalah tinggi
Beberapa suplemen makanan diyakini dapat mengubah prestasi mereka secara
langsung.
Suplemen
makanan yang biasa diberikan kepada atlet biasanya mempunyai gambaran sebagai
berikut :
Pada umumnya mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya hampir sama dengan
kebutuhan dengan kebutuhan gizi yang dianjurkan.
Diberikan untuk melengkapi jumlah zat gizi dari makanan dan bentuknya harus
praktis atau sesuai dengan situasi olahraga.
Contoh
suplemen makanan adalah sebagai berikut :
minuman olahraga karbohidrat tinggi, misalnya: pocari sweat.
Suplemen makanan dalam bentuk cair, misalnya: Sustagen, Sustacal, Ensure, Milo.
Multi vitamin dan mineral, misalnya: Calcium D-Redoxon, Caxon F.
Zat besi dan kalium
3. Macam-macam Ergogenik Aids.
PERUBAHAN
DIET MAKRONUTRISI Air dan Elektrolit Cairan tubuh pada dasarnya disusun oleh
air dan garam (sodium klorida), dan kita mengangkap hal itu secara simultan .
potasium, kalsium, magnesium dan fosfat dalam jumlah sedikit juga terkandung
dalam cairan tubuh.
Tabel
1 kondisi untuk keadaan ergogenic pada Air dan Elektrolit.
Kondisi
|
Parameter
|
Dehidrasi berat
|
|
Suhu diatas normal
|
>300C (>800F)
|
Suhu tubuh yang tinggi
|
>390C (>1040F)
|
Kelembaban yang relatif tinggi
|
>800C
|
Radiasi sinar matahari yang tinggi
|
Sinar matahari, pemantulan pada permukaan (pasir,
salju, air dan konsentrat)
|
Rendahnya kadar pergerakan udara Kadar keringat yang
tinggi Lemahnya penyesuaian diri Subjek yang tidak terlatih
|
Tanpa perputaran atau cahaya >21/jam
|
Intensitas pelatihan Durasi pelatihan Produk dengan
durasi –intensitas
|
Maksimum >75% VO2
|
Persentase kadar lemak yang tinggi dalam tubuh
|
>25% berat badan
|
Kelebihan pemanasan pada pakaian latihan didalam air
|
Scuba diving, penyelaman, berenang, polo air,
|
Ketinggian
|
>1500 km (>1 mil)
|
Pembatasan aliran faluktatif
|
Pelatihan para pegulat, petinju dan binaragawan
|
Obat-obatan diuretic
|
Overdosis kafein, thiazides, thuosemides,
bumetadine, spironolactyone, dll.
|
Penyakit yang pasti
|
Diabetes, penykit yang berhubungan dengan ginjal
|
Air
dan Elektrolit dalam cairan tubuh penting untuk menguji performa dengan cara :
Mempertahankan volume darah dan osmolalitas agar bisa mentransport dan
mentransfer oksigen, cairan dan residu metabolisme sel, dan pengaturan
molekul-molekul.
Pengaturan suhu tubuh (thermoregulation) untuk melindungi tubuh dari bahaya
panas yang tinggi.
Homeostatis enzim dan fungsi neuromuscular.
Kehilangan
cairan tubuh yang mengandung air dan elektrolit selama olahraga umumnya
dikarenakan keringat. Tabel 1 menunjukkan penyebab dehidrasi. Peningkatan
cairan tubuh diikuti oleh penurunan yang Sangat cepat terhadap kemampuan
mengontrol suhu tubuh, ketahan otot, kekuatan otot dan performa fisik.
Kehilangan cairan tubuh yang setara dengan 5% berat tubuh diikuti gejala-gejala
kram otot danpenurunan yang Sangay jelas dalam performa fisik. Jika kehilangan
cairan tubuh lebih dari 6% berat badan, akan menyebabkan kelelahan karena
panas, heat stroke (kebingungan mental, sakit kepala dan kebingungan), koma dan
kematian. Perhatian untuk hidrasi yang benar sangat penting untuk tubuh. Ketika
dibandingkan dengan cairan yang masuk terbatas atau tidak masuk sama sekali
ketika olahraga, pemasukan air dan atau elektrolit lain seringkali menigkatkan
performa. Oleh karena itu, pengaturan air selama latihan dapat mempertahankan
performa secara optimal atau menjaga dari kelelahan sampai faktor-faktor lain
menyebabkan kelelahan.
A. Karbohidrat
1. Glikogen Supercompesation (Memuat karbohidrat atau Carbohydrate
Loading) Dua
jenis dasar penggunaan karbohidrat yang digunakan untuk meningkatkan performa
latihan antara lain :
a.
Meningkatkan simpanan glikogen
b.
Mengkonsumsi karbohidrat selama latihan.
Praktek
glikogen superkompensasi, yang lebih dikenal dengan carbohydrate Loading, bisa
memproduksi level supranormal dari glikogen otot, yang bisa meningkatkan
performa, jika dibandingkan dengan diet normal. Glikogen superkompensasi
didesain untuk mengoptimalkan performa selama pertandingan yang membutuhkan
ketahanan, seperti triathlon, maraton, ultramaraton, balap sepeda jarak jauh
atau lomba-lomba pada olahraga lainnya. Setiap pertandingan yang lamanya lebih
dari 90 menit dan akan menyebabkan kelelahan menunjukkan sinyal kebutuhan akan
glikogen superkompensasi.
Suplementasi karbohidrat selama latihan Panduan terbaru tentang suplementasi
karbohidrat selama latihan memberikan rekomendasi-rekomendasi dibawah ini :
1.
Segera sebelum latihan, minumlah 200 – 400 ml minuman karbohidrat dengan
konsentrasi cukup (5 – 7 %), lebih disukai sebagai polimer glukosa.
2.
Lanjutkan mengkonsumsi 100 -150 ml minuman yang sama setiap interval 10 – 15
menit untuk 2 jam pertama ketika latihan.
3.
setelah 2 jam, ganti dengan minuman yang konsentrasinya lebih tinggi
(karbohidratnya 15-20%). konsumsi 100 – 150 ml setiap 15 menit. untuk latihan
yang melelahkan yang kurang dari 2 jam, konsumsi minuman yang berkonstrasi
lebih tinggi selama ¼ terakhir latihan. Setidaknya total 200 – 300 ml minuman
konsentarasi lebih tinggi harus di konsumsi. Ketidaknyamanan perut bisa
diterima, bagaimanapun juga, rasa mual menunjukkan sudah mengkonsumsi minuman
yang berlebih.
Karbohidrat dan pemulihan dari latihan Bagi mereka yang mengikuti aktivitas yang
berat beberapa hari berturut-turut (seperti balap sepeda), menambah dengan
cepat simpanan karbohidrat sangan dianjurkan, karena tidak ada waktu yang cukup
untuk asupan karbohidrat. Dan lagi-lagi, ledakan penelitian terbaru memberikan
panduan untuk memaksimalkan simpanan glikogen untuk mendukung aktivitas yang berulang-ulang
dan melelahkan, seperti dibawah ini :
1.
Awali memakan karbohidrat dengan segera (dalam 2 jam) setelah latihan yang
melelahkan
2.
Kondumsi gula sederhana (0.7 gram glukosa atau sukrosa /kg berat tubuh atau 50
gram karbohidrat) daripada karbohidrat kompleks setiap 2 jam untuk 4-6 jam
pertama setelah latihan
3.
setelah enam jam, karbohidrat kompleks dapat dikonsumsi. Dalam waktu 20 -24 jam
setelah latihan, total 500-700 gram karbohidrat harus dikonsumsi, lebih disukai
makanan yang rendah lemak dan serat (seperti makanan pra-latihan).
Tambahan
cepat karbohidrat setelah latihan mempercepat pemulihan, membuat lebih cepat
kembali latihan dan mempertahankan performa selama atifitas harian yang berat.
B. Protein dan Asam Amino Komponen
protein, asam amino tunggal ini tersedia dalam jumlah besar. Setiap asam amino
mempunyai kegunaan metabolic yang unik dan propertinya masing-masing dalam
fisiologi manusia dan banyak dari asam amino ini yang diekploitasi untuk
meningkatkan performa ativitas manusia.
Arginine dan Ornithine Arginin dan asam amino metaboliknya yang sejenis,
ornithine, dilibatkan dalam beberapa area fisiologi atlet :
1.
Sintesis protein, sebagai komponen dari rantai polipeptida (hanya arginin)
2.
pengeluaran somatotropin (keuntungan teoritis untuk hypertrophy otot dan
berkurangnya lemak)
3.
pengeluaran insulin (keuntungan teoritis untuk energi otot dan sitesis protein)
4.
sintesis kreatine (keuntungan teoritis untuk energi dan kekuatan otot)
5.
perpindahan ammonia (penyebab rasa lelah yang merupakan hasil samping lelah
otot)
6.
sintesis polyamine (pengaturan pertumbuhan sel dan otot)
Glisin Asam
amino lainnya yang sudah di eksplor sebagai penolong ergogenik hádala glisin,
asam amino yang paling sederhana. Awal ketertarikan glisin dirangsang oleh
perannya sebagai dasar dari keratin, dan penggunaan secara klinis pada
dystrophy oto (sejenis penyakit otot) dan myasthenia gravis (baik menunjukkan
tanda-tanda lemahnya otot kehilangan kretain). Pada tahun 1940-an, beberapa
laporan efek ergogenik terhadap pemberian glisin (5-12 gram/hari) menemukan
peningkatan dalam olahraga atau tidak. Bagaimanapun juga, hasilnya masih
diperkirakan karena kurangnya control experimental. Akhirnya, dosis glisin
dalam jumlah besar ditoleransi. Asam amino tunggal mungkin memiliki efek
tunggal untuk meningkatan beberapa hormon endogenous yang terlihat dalam
kegiatan olahraga yang bersifat fisiologi. Namur memang penelitian secara
memadai Belem dilakukan untuk melihat efek untuk meningkatkan performa atau
juga kekuatan jeringan otot.
C. Lemak Cadangan
penyimpanan lemak yang da dalam tubuh itu ditandai dengan sejumlah energi
potencial yang diperuntukkan bagi kegiatan pengeluaran jeringan. Dan untuk
menjadi metabolisme yang ada dalam sel lemak itu harus dikonversikan dalam
trigliserid kedalam bagian-bagiannya seperti gliserol dan asam lemak bebas.
Kemudian asam lemak itu masuk kedalam mitokondria dengan bantuan karnitin dan
melakukan proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Satu perbedaan yang
penting antara subjek yang sudah terlatih dan yang Belem hádala kemampuan untuk
melakukan proses metabolisme yang ada dalam tubuh itu dengan sedikit bantuan
karbohidrat dan lebih banyak menggunakan lemak untuk energi. Memang masuk akal
karena hal itu terjadi dengan semakin banyaknya melakukan kegiatan olahraga.
NUTRISI SEBAGAI PENOLONG ERGOGENIK. Mikronutrisi
itu adalah sekelompok makanan yang bisa termasuk didalamnya itu makanan yang
penting atau biasa yang dikondumsi dalam jumlah yang kecil sekitar 1 gram
perhari atau bahkan kurang. Dan biasanya hal itu diekspresikan dalam jumlah
mili atau microgram. Sejumlah makanan dan juga teknologi farmasi telah
menyediakan sejumlah mikronutrisi. Dan hal itu selalu saja diikuti oleh
kepentingan lain yang berbau komersial. Minuman olahraga karbohidrat tinggi Minuman
ini sering disebut sebagai “sport drink” biasanya digunakan pada olahraga
endurance untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat. “sport drink” umumnya
mengandung karbohidrat berupa glukosa polimer, fruktosa, sukrosa, dan maltosa.
Selain itu ”sport drink” mengandung elektrolit. Beberapa penelitian mengenai
peranan karbohidrat tinggi sebagai ergogenik gizi masih diperdebatkan. Namun
beberapa ahli menyebutkan pemberian karbohidrat yang tepat saat pertandingan
membantu peningkatan prestasi olahraga. Sampai saat ini, banyak atlet
beranggapan bahwa suplemen protein dan asam amino yang banyak sangat penting
dalam peningkatan prestasi olahraga. Namun beberapa penelitian membuktikan
bahwa diet tinggi protein tidak meningkatkan prestasi olahraga. Demikian pula,
suplementasi protein tinggi untuk embentukan otot belum ditunjang dengan hasil
penelitian.
D. Vitamin dan Mineral
Megadosis. Vitamin megadosis umumnya mengandung
vitamin B kompleks dan vitamin C serta calcium dalam jumlah besar. Banyak atlet
yang mengkonsumsi vitamin dan mineral megadosis beranggapan bahwa dosis tinggi
dapat meningkatkan prestasi olahraga. Namun, dokter spesialis gizi olahraga
tidak dapat membuktikan bahwa prestasi olahraga dapat meningkat dengan
mengkonsumsi suplemen tersebut. Walaupun kebanyakan ahli gizi olahraga sepakat
bahwa suplemen vitamin dan mineral megadosis tidak berbahaya, namun mereka juga
menyebutkan bahwa suplemen ini tidak terbukti dapat meningkatkan prestasi
olahraga. Suplemen dan mineral megadosis sangat mahal harganya, serta dapat
membuat harapan yang palsu dalam peningkatan prestasi olahraga. Vitamin mineral
megadosis dapat diberikan pada atlet-atlet yang kekurangan gizi atau atlet yang
melakukan diet ketat, namun harus di bawah pengawasan ketat dari dokter gizi
olahraga.
Anti Oksidan. Terbentuk
zat radikal bebas pada tubuh sebagai suatu hal yang normal pada suatu
kehidupan. Olahraga berat menyebabkan peningkatan proses oksidasi dalam sel otot
rangka yang mengakibatkan peningkatan produksi zat radikal bebas. Olahraga
berat juga menurunkan antioksidan pada tubuh manusia. Apabila hal ini
berlangsung lama, zat radikal bebas dapat merubah dan merusak struktur biologi
sel tubuh. Pada beberapa pengamatan juga ada indikasi bahwa zat radikal bebas
berhubungan dengan terjadinya kelelahan saat melakukan olahraga. Pemberian
suplemen antioksidan vitamin dan mineral dimaksud untuk mencegah kerusakan
struktur biologi sel tubuh dan memperlambat terjadinya kelelahan selama
olahraga. Namun hal ini masih bisa berupa hipotesa belum melalui penelitian
yang seksama. Secara alami terdapat dalam kopi, teh dan minuman cola. Suplemen
kafein bertujuan untuk memperpanjang endurance dan merancang metabolisme
pembentukan energi, oleh karena kafein meningkatkan metabolisme lemak. Efek
samping dari kafein menimbulkan diuresis dan mempercepat dehidrasi. Jika
konsentrasi kafein lebih dari 12mg per ml atasu setara dengan 6 – 8 cangkir
kopi, dinyatakan sebagai ”doping”. Ginseng. Pemberian suplemen ginseng
dapat meningkatkan prestasi olahraga masih banyak pro dan kontra. Beberapa
penelitian menunjukkan tak ada perubahan pada parameter – parameter fisiologis
dan prestasi olahraga. Ginseng berperan sebagai adaptasi dan belum terbukti
daat meningkatkan prestasi olahraga, namun penelitian lain mendapatkan adanya
peningkatan kekuatan otot dan VO2Max setelah pemberian ginseng. Sampai saat ini
tidak ada keharusan dari pabrik untuk membuktikan secara ilmiah bahwa produknya
bermanfaat bagi atlet. Ironisnya, atlet berpendapat bahwa suplemen makanan
selalu berhasil bila telah terbukti dikonsumsi oleh atlet terkenal dunia. Perlu
diketahui bahwa prestasi yang dicapai seseorang sangat ditentukan oleh latihan,
alat – alat olahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang sehari – hari,
kemampuan, sikap, mental, kecukupan tidur dan lingkungan. Dari aspek ilmiah
ergogenik belum dapat diterima. Ergogenik mempunyai aspek kuat terhadap
psikologi, tetapi tidak beralasan dari aspek fisiologi. Kesimpulan : penggunaan
suplemen makanan ataupun ergogenik harus hati – hati.
Sehat bersama vitamin E Vitamin E biasa disebut dengan Tokoferol yang berupa
nutrisi esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubnuh kita. Sumber vitamin E
banyak terdapat pada kuning telur, minyak nabati ( kedelai, biji mete, jagung
), hati dan margarin. Vitamin E mudah teroksidasi oleh proses penyimpanan dan
pengolahan yang diakibatkan oleh udara berupa oksigen. Vitamin E dapat menjadi
anti oksidan apabila telah memenuhi kriteria sebesar 10 kali dari dosis sehari
– hari. Dimana untuk pria sebesar 15 IU menjadi 150 IU ( Inter Unit ), dan
untuk wanita sebesar 12 IU menjadi 120 IU. Vitamin E sangat berguna bagi
kesehatan kulit. Dimana dapat terjadi kerusakan pada kulit antara lain oleh
sengatan matahari, angin, panas, dingin, infeksi dan senyawa kimia. Dimana
akibat dari gangguan – ganguan tersebut dapat berupa jerawat, biang keringat,
luka bakar, luka akibat operasi, luka akibat kecelakaan. Oleh karena itu,
vitamin E sangat penting manfaat bagi tubuh terutama kulit. Dimana terdapat
beberapa fungsi dari vitamin E, antara lain :
a.
Anti oksidan
b.
Kulit segar menarik
c.
Meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit menjadi halus dan tidak keriput.
d.
Melindungi dari sinar ultra violet.
e.
Mengurangi stres dan ketegangan.
Vitamin
E juga erat kaitannya dengan masalah kesuburan. Dimana bagi pria, vitamin E
sangat berguna untuk proses Spermatogenesis (proses pembuatan sperma). Dimana
kurangnya vitamin E pada tubuh seorang pria dapat menyebabkan sperma Immotil (
kurang lincah ) dan mengalami kerusakan. Sedangkan bagi wanita, vitamin E
sangat berguna untuk dapat menurunkan resiko pada waktu menstruasi dan juga
menurunkan resiko jantung koroner pada saat wanita menjelang masa menopouse.
Vitamin E juga erat kaitanya dengan latihan. Dimana latihan yang berat dapat
meningkatkan radikal bebas, dan untuk menanggulanginya di perlukan suatu anti
oksidan, yaitu berupa vitamin E dengan dosis yang tinggi pula. Vitamin C
(Asam Ascorbic)
Ada
beberapa nutrisi yang mernarik perhatian para ilmuwan untuk diteliti dan yang
paling popular itu adalah vitamin C. Banyak sekali penelitian yang dilakukan
terhadap nutrisi ini khususnya untuk melihat ketersediaan, popularitas,
penggunaan dan juga biaya yang ringan untuk konsumsi
vitamin ini. Dan vitamin C ini termasuk ke dalam bagian utama yang berfungsi
sebagai antioksidan dalam tubuh. Terakhir yang bisa kita simpulkan dalam study
ini memang tidak ada manfaat khusus dari vitamin C ini terhadap efek ergogenik
dengan dosis antara 0.5 sampai 3 g per-hari. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
dengan dosis ini relatif aman untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek
samping. Walau memang belum ada study yang memberikan informasi lengkap tentang
efek ergogenic yang bisa mempengaruhi status antioksidan dalam tubuh.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Lamb, D.R./Williams, M.H. (Eds) : Perspective in
Exercise Science and Sports
DALE
M. AHRENDT. Ergogenic Aids: Konseling yang Atlet. San Antonio militer
pediatrik Pusat, San Antonio, Texas
Departemen
kesehatan dan kesejahteraan sosial RI, 2000 : Pedoman pelatihan gizi olahraga
untuk prestasi.
American
Academi of Family Physician. Diperoleh November 2008, dari : www.aafc.org
Polton
Sport Science & Performance Lab. Diperoleh November 2008, dari :
www.poltonsport.com
Walinsky
L. Nutrition in exercise and sport, 2nd ed CRC Press, London. 1994.
Santosa
. ILMU KESEHATAN OLAHRAGA. Edisi 1, FPOK UPI, Bandung. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar