Rabu, 19 September 2018

ergogenic aids, makalah tugas gizi


Tugas Kelompok
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Gizi Olahraga
Yang dibimbing oleh bapak Dr. dr. Moch.Yunus, M.Kes





Disusun Oleh:

Bambang Syaifudin                150631604659
Firman Yoga Ronaldo                        15063160
Paramita Setyani Sasmita        150631600997


PKO B 2015






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKN KEPELATIHAN OLAHRAGA
April 2017


KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya. Tak lupa shalawat serta salam kita haturkankan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya
Dan tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. dr. Moch.Yunus, M.Kes, yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan langkah demi langkah makalah yang berjudul “Ergogenik aids” ini, meskipun isinya yang sangat sederhana dan tak luput pula dari kesalahan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dan terutama mahasiswa olahraga.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun  sangat terbuka demi kesempurnaan makalah ini, dengan begitu kami sebagai penyusun dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini dan kedepannya menjadi lebih baik lagi.



Malang, 30 Januari 2018


Paramita Setyani Sasmita



DAFTAR ISI




BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk  menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang dengan cara mengelola raga melalui aktifitas gerak tertentu. Seiring perkembangan jaman, olahraga tidak hanya sebagai ajang untuk bergerak dan menyehatkan tubuh, namun sebagai kegiatan yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.
 Seiring berkembangan ilmu Pengetahuan tentang fisiologi manusia dengan nutrisinya meningkat tajam abad ini dan oleh karena itu aplikasi untuk perubahan diet dan makanan suplemen dengan nutrisi khusus itu sangat diperlukan. Modulasi komposisi diet dan atau suplementasi dengan nutrisi khusus dengan tujuan mengembangkan performa fisik manusia adalah definisi yang tepat untuk pertolongan nutrisi ergogenic. Salah satu yang dapat mempertahankan kondisi tertinggi efisiensi fisik dan meningkatkan prestasi olahraga adalah gizi yang optimal. Kondisi ini berdefinisikan tidak dengan mengaitkan makan yang banyak tetapi intak gizi yang cukup untuk mempertahankan seseorang dan kondisi fisik maksimal. Pertolongan nutrisi ergogenic bisa diklasifikasikan dengan makronutrisi/ makronutrien (air, elektrolit, karbohidrat, protein dan lemak) dan mikronutrisi/ mikronutrien. Makronutrisi umumnya dikonsumsi dalam satuan gram tiap harinya, sedangkan mikronutrisi dikonsumsi dalam satuan miligram atau microgram per harinya. Mikronutrisi lebih jauh lagi bisa dibali lagi menjadi dua kategori yaitu mikronutrien yang sangat penting/ indispensable (vitamin dan mineral esensial), dan mikronutrien yang tidak terlalu penting (komponen diet nonesensial atau metabolisme tahap menengah seperti kafein atau carnitine).
Rumusan Masalah
1.      Apa devinisi Ergogenik Aids?
2.      Mengapa seorang atlet menggunakan Ergogenik Aids?
3.      Apa macam-macam  Ergogenik Aids?

Tujuan
1.      Untuk mengetahui devinisi Ergogenik Aids.
2.      Untuk mengetahui tujuan Ergogenik Aids.
3.      Untuk mengetahui macam –macam Ergogenik Aids.




BAB II
PEMBAHASAN
1.      Devinisi Ergogenik Aids.
Ergogenik Aids adalah suatu prosedur atau zat yang meningkatkan produksi energi, kontrol energi atau efisiensi energi selama suatu kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan yang lebih besar dari pada biasa bila latihan normal (Williams, 1989).
Ergogenic bantuan adalah zat atau perangkat yang meningkatkan produksi energi, menggunakan atau pemulihan dan atlet dengan memberikan keunggulan kompetitif.

 Sejumlah ergogenic bantuan yang klaim untuk meningkatkan prestasi olahraga digunakan oleh atlet amatir dan profesional. Sekitar 50 persen dari populasi umum dilaporkan telah mengambil beberapa bentuk suplemen diet, sedangkan 76 sampai 100 persen dalam beberapa atlet olahraga dilaporkan untuk menggunakannya. Dokter dapat mengevaluasi produk ini dengan memeriksa empat faktor (metode aksi, tersedia penelitian, efek buruk, legalitas) yang akan membantu mereka pengacara pasien. Ergogenic umum termasuk bantuan anabolic steroids, yang meningkatkan massa otot. Suplemen ilegal ini adalah terkait dengan jumlah secara serius, beberapa yg tak dpt diubah. Creatine sederhana meningkatkan kinerja dan atletik akan relatif aman. Dehydroepiandrosterone dan androstenedione tidak meningkatkan kinerja atletik serupa tetapi tampaknya memiliki efek buruk sebagai testosterone dan juga dilarang oleh beberapa organisasi olahraga. Kafein telah ringan manfaat dan efek samping dan adalah dilarang di atas tingkat tertentu. Produk yang menggabungkan kafein dengan Stimulan lainnya (misalnya, ephedrine) telah terhubung ke acara fatal. Protein dan karbohidrat sederhana kematian memberikan manfaat besar tanpa efek buruk. (Am Fam Dokter 2001; 63:913-22.)

Suatu zat ergogenic dapat bekerja sebaliknya, yaitu sebagai ergolytic (menurunkan kinerja) Misalnya pemakaian alkohol dapat berefek ergogenic atau ergolytic tergantung dari macam olahraga dan dosis pemakaian. Klasifikasi : Semua tindakan atau zat yang bersifat :
Fisik
Mekanik
Biomekanik
Nutrisi (gizi)
Fisiologis
Psikologis
Farmakologis

Contoh.
Ergogenic gizi : karbohidrat, elektrolit, vitamin dan protein
Ergogenic farmakologis : kafein, alkohol, amfetamin, beta blocker, anabolic steroid.
Ergogenic mekanis : desain sepeda / peralatan
Ergogenic fisiologis, gizi, farmakologis = suplementasi Na bikarbonat
Ergogenic psikologis : semua tindakan ergogenic

2.      Tujuan penggunaan Ergogenik Aids pada Atlet.


 Ada tiga alasan dasar mengapa seorang atlet menggunakan suplemen makanan :
 Makanan yang mereka makan merasa masih kurang atau belum mencukupi.
 Kebutuhan zat-zat gizi untuk atlet adalah tinggi
 Beberapa suplemen makanan diyakini dapat mengubah prestasi mereka secara langsung.

Suplemen makanan yang biasa diberikan kepada atlet biasanya mempunyai gambaran sebagai berikut :
 Pada umumnya mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya hampir sama dengan kebutuhan dengan kebutuhan gizi yang dianjurkan.
 Diberikan untuk melengkapi jumlah zat gizi dari makanan dan bentuknya harus praktis atau sesuai dengan situasi olahraga.

Contoh suplemen makanan adalah sebagai berikut :
 minuman olahraga karbohidrat tinggi, misalnya: pocari sweat.
 Suplemen makanan dalam bentuk cair, misalnya: Sustagen, Sustacal, Ensure, Milo.
 Multi vitamin dan mineral, misalnya: Calcium D-Redoxon, Caxon F.
 Zat besi dan kalium



3.      Macam-macam Ergogenik Aids.           
PERUBAHAN DIET MAKRONUTRISI Air dan Elektrolit Cairan tubuh pada dasarnya disusun oleh air dan garam (sodium klorida), dan kita mengangkap hal itu secara simultan . potasium, kalsium, magnesium dan fosfat dalam jumlah sedikit juga terkandung dalam cairan tubuh.
Tabel 1 kondisi untuk keadaan ergogenic pada Air dan Elektrolit.
Kondisi
Parameter
Dehidrasi berat
Suhu diatas normal
>300C (>800F)
Suhu tubuh yang tinggi
>390C (>1040F)
Kelembaban yang relatif tinggi
>800C
Radiasi sinar matahari yang tinggi
Sinar matahari, pemantulan pada permukaan (pasir, salju, air dan konsentrat)
Rendahnya kadar pergerakan udara Kadar keringat yang tinggi Lemahnya penyesuaian diri Subjek yang tidak terlatih
Tanpa perputaran atau cahaya >21/jam
Intensitas pelatihan Durasi pelatihan Produk dengan durasi –intensitas
Maksimum >75% VO2
Persentase kadar lemak yang tinggi dalam tubuh
>25% berat badan
Kelebihan pemanasan pada pakaian latihan didalam air
Scuba diving, penyelaman, berenang, polo air,
Ketinggian
>1500 km (>1 mil)
Pembatasan aliran faluktatif
Pelatihan para pegulat, petinju dan binaragawan
Obat-obatan diuretic
Overdosis kafein, thiazides, thuosemides, bumetadine, spironolactyone, dll.
Penyakit yang pasti
Diabetes, penykit yang berhubungan dengan ginjal
Air dan Elektrolit dalam cairan tubuh penting untuk menguji performa dengan cara :
 Mempertahankan volume darah dan osmolalitas agar bisa mentransport dan mentransfer oksigen, cairan dan residu metabolisme sel, dan pengaturan molekul-molekul.
 Pengaturan suhu tubuh (thermoregulation) untuk melindungi tubuh dari bahaya panas yang tinggi.
 Homeostatis enzim dan fungsi neuromuscular.

Kehilangan cairan tubuh yang mengandung air dan elektrolit selama olahraga umumnya dikarenakan keringat. Tabel 1 menunjukkan penyebab dehidrasi. Peningkatan cairan tubuh diikuti oleh penurunan yang Sangat cepat terhadap kemampuan mengontrol suhu tubuh, ketahan otot, kekuatan otot dan performa fisik. Kehilangan cairan tubuh yang setara dengan 5% berat tubuh diikuti gejala-gejala kram otot danpenurunan yang Sangay jelas dalam performa fisik. Jika kehilangan cairan tubuh lebih dari 6% berat badan, akan menyebabkan kelelahan karena panas, heat stroke (kebingungan mental, sakit kepala dan kebingungan), koma dan kematian. Perhatian untuk hidrasi yang benar sangat penting untuk tubuh. Ketika dibandingkan dengan cairan yang masuk terbatas atau tidak masuk sama sekali ketika olahraga, pemasukan air dan atau elektrolit lain seringkali menigkatkan performa. Oleh karena itu, pengaturan air selama latihan dapat mempertahankan performa secara optimal atau menjaga dari kelelahan sampai faktor-faktor lain menyebabkan kelelahan.
A. Karbohidrat
1. Glikogen Supercompesation (Memuat karbohidrat atau Carbohydrate Loading) Dua jenis dasar penggunaan karbohidrat yang digunakan untuk meningkatkan performa latihan antara lain :
a. Meningkatkan simpanan glikogen
b. Mengkonsumsi karbohidrat selama latihan.

Praktek glikogen superkompensasi, yang lebih dikenal dengan carbohydrate Loading, bisa memproduksi level supranormal dari glikogen otot, yang bisa meningkatkan performa, jika dibandingkan dengan diet normal. Glikogen superkompensasi didesain untuk mengoptimalkan performa selama pertandingan yang membutuhkan ketahanan, seperti triathlon, maraton, ultramaraton, balap sepeda jarak jauh atau lomba-lomba pada olahraga lainnya. Setiap pertandingan yang lamanya lebih dari 90 menit dan akan menyebabkan kelelahan menunjukkan sinyal kebutuhan akan glikogen superkompensasi.
Suplementasi karbohidrat selama latihan Panduan terbaru tentang suplementasi karbohidrat selama latihan memberikan rekomendasi-rekomendasi dibawah ini :
1. Segera sebelum latihan, minumlah 200 – 400 ml minuman karbohidrat dengan konsentrasi cukup (5 – 7 %), lebih disukai sebagai polimer glukosa.
2. Lanjutkan mengkonsumsi 100 -150 ml minuman yang sama setiap interval 10 – 15 menit untuk 2 jam pertama ketika latihan.
3. setelah 2 jam, ganti dengan minuman yang konsentrasinya lebih tinggi (karbohidratnya 15-20%). konsumsi 100 – 150 ml setiap 15 menit. untuk latihan yang melelahkan yang kurang dari 2 jam, konsumsi minuman yang berkonstrasi lebih tinggi selama ¼ terakhir latihan. Setidaknya total 200 – 300 ml minuman konsentarasi lebih tinggi harus di konsumsi. Ketidaknyamanan perut bisa diterima, bagaimanapun juga, rasa mual menunjukkan sudah mengkonsumsi minuman yang berlebih.

Karbohidrat dan pemulihan dari latihan Bagi mereka yang mengikuti aktivitas yang berat beberapa hari berturut-turut (seperti balap sepeda), menambah dengan cepat simpanan karbohidrat sangan dianjurkan, karena tidak ada waktu yang cukup untuk asupan karbohidrat. Dan lagi-lagi, ledakan penelitian terbaru memberikan panduan untuk memaksimalkan simpanan glikogen untuk mendukung aktivitas yang berulang-ulang dan melelahkan, seperti dibawah ini :
1. Awali memakan karbohidrat dengan segera (dalam 2 jam) setelah latihan yang melelahkan
2. Kondumsi gula sederhana (0.7 gram glukosa atau sukrosa /kg berat tubuh atau 50 gram karbohidrat) daripada karbohidrat kompleks setiap 2 jam untuk 4-6 jam pertama setelah latihan
3. setelah enam jam, karbohidrat kompleks dapat dikonsumsi. Dalam waktu 20 -24 jam setelah latihan, total 500-700 gram karbohidrat harus dikonsumsi, lebih disukai makanan yang rendah lemak dan serat (seperti makanan pra-latihan).

Tambahan cepat karbohidrat setelah latihan mempercepat pemulihan, membuat lebih cepat kembali latihan dan mempertahankan performa selama atifitas harian yang berat.

 B. Protein dan Asam Amino Komponen protein, asam amino tunggal ini tersedia dalam jumlah besar. Setiap asam amino mempunyai kegunaan metabolic yang unik dan propertinya masing-masing dalam fisiologi manusia dan banyak dari asam amino ini yang diekploitasi untuk meningkatkan performa ativitas manusia.
Arginine dan Ornithine Arginin dan asam amino metaboliknya yang sejenis, ornithine, dilibatkan dalam beberapa area fisiologi atlet :
1. Sintesis protein, sebagai komponen dari rantai polipeptida (hanya arginin)
2. pengeluaran somatotropin (keuntungan teoritis untuk hypertrophy otot dan berkurangnya lemak)
3. pengeluaran insulin (keuntungan teoritis untuk energi otot dan sitesis protein)
4. sintesis kreatine (keuntungan teoritis untuk energi dan kekuatan otot)
5. perpindahan ammonia (penyebab rasa lelah yang merupakan hasil samping lelah otot)
6. sintesis polyamine (pengaturan pertumbuhan sel dan otot)

Glisin Asam amino lainnya yang sudah di eksplor sebagai penolong ergogenik hádala glisin, asam amino yang paling sederhana. Awal ketertarikan glisin dirangsang oleh perannya sebagai dasar dari keratin, dan penggunaan secara klinis pada dystrophy oto (sejenis penyakit otot) dan myasthenia gravis (baik menunjukkan tanda-tanda lemahnya otot kehilangan kretain). Pada tahun 1940-an, beberapa laporan efek ergogenik terhadap pemberian glisin (5-12 gram/hari) menemukan peningkatan dalam olahraga atau tidak. Bagaimanapun juga, hasilnya masih diperkirakan karena kurangnya control experimental. Akhirnya, dosis glisin dalam jumlah besar ditoleransi. Asam amino tunggal mungkin memiliki efek tunggal untuk meningkatan beberapa hormon endogenous yang terlihat dalam kegiatan olahraga yang bersifat fisiologi. Namur memang penelitian secara memadai Belem dilakukan untuk melihat efek untuk meningkatkan performa atau juga kekuatan jeringan otot.

C. Lemak Cadangan penyimpanan lemak yang da dalam tubuh itu ditandai dengan sejumlah energi potencial yang diperuntukkan bagi kegiatan pengeluaran jeringan. Dan untuk menjadi metabolisme yang ada dalam sel lemak itu harus dikonversikan dalam trigliserid kedalam bagian-bagiannya seperti gliserol dan asam lemak bebas. Kemudian asam lemak itu masuk kedalam mitokondria dengan bantuan karnitin dan melakukan proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Satu perbedaan yang penting antara subjek yang sudah terlatih dan yang Belem hádala kemampuan untuk melakukan proses metabolisme yang ada dalam tubuh itu dengan sedikit bantuan karbohidrat dan lebih banyak menggunakan lemak untuk energi. Memang masuk akal karena hal itu terjadi dengan semakin banyaknya melakukan kegiatan olahraga.
NUTRISI SEBAGAI PENOLONG ERGOGENIK. Mikronutrisi itu adalah sekelompok makanan yang bisa termasuk didalamnya itu makanan yang penting atau biasa yang dikondumsi dalam jumlah yang kecil sekitar 1 gram perhari atau bahkan kurang. Dan biasanya hal itu diekspresikan dalam jumlah mili atau microgram. Sejumlah makanan dan juga teknologi farmasi telah menyediakan sejumlah mikronutrisi. Dan hal itu selalu saja diikuti oleh kepentingan lain yang berbau komersial. Minuman olahraga karbohidrat tinggi Minuman ini sering disebut sebagai “sport drink” biasanya digunakan pada olahraga endurance untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat. “sport drink” umumnya mengandung karbohidrat berupa glukosa polimer, fruktosa, sukrosa, dan maltosa. Selain itu ”sport drink” mengandung elektrolit. Beberapa penelitian mengenai peranan karbohidrat tinggi sebagai ergogenik gizi masih diperdebatkan. Namun beberapa ahli menyebutkan pemberian karbohidrat yang tepat saat pertandingan membantu peningkatan prestasi olahraga. Sampai saat ini, banyak atlet beranggapan bahwa suplemen protein dan asam amino yang banyak sangat penting dalam peningkatan prestasi olahraga. Namun beberapa penelitian membuktikan bahwa diet tinggi protein tidak meningkatkan prestasi olahraga. Demikian pula, suplementasi protein tinggi untuk embentukan otot belum ditunjang dengan hasil penelitian.
D. Vitamin dan Mineral Megadosis. Vitamin megadosis umumnya mengandung vitamin B kompleks dan vitamin C serta calcium dalam jumlah besar. Banyak atlet yang mengkonsumsi vitamin dan mineral megadosis beranggapan bahwa dosis tinggi dapat meningkatkan prestasi olahraga. Namun, dokter spesialis gizi olahraga tidak dapat membuktikan bahwa prestasi olahraga dapat meningkat dengan mengkonsumsi suplemen tersebut. Walaupun kebanyakan ahli gizi olahraga sepakat bahwa suplemen vitamin dan mineral megadosis tidak berbahaya, namun mereka juga menyebutkan bahwa suplemen ini tidak terbukti dapat meningkatkan prestasi olahraga. Suplemen dan mineral megadosis sangat mahal harganya, serta dapat membuat harapan yang palsu dalam peningkatan prestasi olahraga. Vitamin mineral megadosis dapat diberikan pada atlet-atlet yang kekurangan gizi atau atlet yang melakukan diet ketat, namun harus di bawah pengawasan ketat dari dokter gizi olahraga.
Anti Oksidan. Terbentuk zat radikal bebas pada tubuh sebagai suatu hal yang normal pada suatu kehidupan. Olahraga berat menyebabkan peningkatan proses oksidasi dalam sel otot rangka yang mengakibatkan peningkatan produksi zat radikal bebas. Olahraga berat juga menurunkan antioksidan pada tubuh manusia. Apabila hal ini berlangsung lama, zat radikal bebas dapat merubah dan merusak struktur biologi sel tubuh. Pada beberapa pengamatan juga ada indikasi bahwa zat radikal bebas berhubungan dengan terjadinya kelelahan saat melakukan olahraga. Pemberian suplemen antioksidan vitamin dan mineral dimaksud untuk mencegah kerusakan struktur biologi sel tubuh dan memperlambat terjadinya kelelahan selama olahraga. Namun hal ini masih bisa berupa hipotesa belum melalui penelitian yang seksama. Secara alami terdapat dalam kopi, teh dan minuman cola. Suplemen kafein bertujuan untuk memperpanjang endurance dan merancang metabolisme pembentukan energi, oleh karena kafein meningkatkan metabolisme lemak. Efek samping dari kafein menimbulkan diuresis dan mempercepat dehidrasi. Jika konsentrasi kafein lebih dari 12mg per ml atasu setara dengan 6 – 8 cangkir kopi, dinyatakan sebagai ”doping”. Ginseng. Pemberian suplemen ginseng dapat meningkatkan prestasi olahraga masih banyak pro dan kontra. Beberapa penelitian menunjukkan tak ada perubahan pada parameter – parameter fisiologis dan prestasi olahraga. Ginseng berperan sebagai adaptasi dan belum terbukti daat meningkatkan prestasi olahraga, namun penelitian lain mendapatkan adanya peningkatan kekuatan otot dan VO2Max setelah pemberian ginseng. Sampai saat ini tidak ada keharusan dari pabrik untuk membuktikan secara ilmiah bahwa produknya bermanfaat bagi atlet. Ironisnya, atlet berpendapat bahwa suplemen makanan selalu berhasil bila telah terbukti dikonsumsi oleh atlet terkenal dunia. Perlu diketahui bahwa prestasi yang dicapai seseorang sangat ditentukan oleh latihan, alat – alat olahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang sehari – hari, kemampuan, sikap, mental, kecukupan tidur dan lingkungan. Dari aspek ilmiah ergogenik belum dapat diterima. Ergogenik mempunyai aspek kuat terhadap psikologi, tetapi tidak beralasan dari aspek fisiologi. Kesimpulan : penggunaan suplemen makanan ataupun ergogenik harus hati – hati.
Sehat bersama vitamin E Vitamin E biasa disebut dengan Tokoferol yang berupa nutrisi esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubnuh kita. Sumber vitamin E banyak terdapat pada kuning telur, minyak nabati ( kedelai, biji mete, jagung ), hati dan margarin. Vitamin E mudah teroksidasi oleh proses penyimpanan dan pengolahan yang diakibatkan oleh udara berupa oksigen. Vitamin E dapat menjadi anti oksidan apabila telah memenuhi kriteria sebesar 10 kali dari dosis sehari – hari. Dimana untuk pria sebesar 15 IU menjadi 150 IU ( Inter Unit ), dan untuk wanita sebesar 12 IU menjadi 120 IU. Vitamin E sangat berguna bagi kesehatan kulit. Dimana dapat terjadi kerusakan pada kulit antara lain oleh sengatan matahari, angin, panas, dingin, infeksi dan senyawa kimia. Dimana akibat dari gangguan – ganguan tersebut dapat berupa jerawat, biang keringat, luka bakar, luka akibat operasi, luka akibat kecelakaan. Oleh karena itu, vitamin E sangat penting manfaat bagi tubuh terutama kulit. Dimana terdapat beberapa fungsi dari vitamin E, antara lain :
a. Anti oksidan
b. Kulit segar menarik
c. Meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit menjadi halus dan tidak keriput.
d. Melindungi dari sinar ultra violet.
e. Mengurangi stres dan ketegangan.

Vitamin E juga erat kaitannya dengan masalah kesuburan. Dimana bagi pria, vitamin E sangat berguna untuk proses Spermatogenesis (proses pembuatan sperma). Dimana kurangnya vitamin E pada tubuh seorang pria dapat menyebabkan sperma Immotil ( kurang lincah ) dan mengalami kerusakan. Sedangkan bagi wanita, vitamin E sangat berguna untuk dapat menurunkan resiko pada waktu menstruasi dan juga menurunkan resiko jantung koroner pada saat wanita menjelang masa menopouse. Vitamin E juga erat kaitanya dengan latihan. Dimana latihan yang berat dapat meningkatkan radikal bebas, dan untuk menanggulanginya di perlukan suatu anti oksidan, yaitu berupa vitamin E dengan dosis yang tinggi pula. Vitamin C (Asam Ascorbic)
Ada beberapa nutrisi yang mernarik perhatian para ilmuwan untuk diteliti dan yang paling popular itu adalah vitamin C. Banyak sekali penelitian yang dilakukan terhadap nutrisi ini khususnya untuk melihat ketersediaan, popularitas, penggunaan dan juga biaya yang ringan untuk konsumsi vitamin ini. Dan vitamin C ini termasuk ke dalam bagian utama yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. Terakhir yang bisa kita simpulkan dalam study ini memang tidak ada manfaat khusus dari vitamin C ini terhadap efek ergogenik dengan dosis antara 0.5 sampai 3 g per-hari. Sehingga bisa disimpulkan bahwa dengan dosis ini relatif aman untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping. Walau memang belum ada study yang memberikan informasi lengkap tentang efek ergogenic yang bisa mempengaruhi status antioksidan dalam tubuh.





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran



DAFTAR PUSTAKA


Lamb, D.R./Williams, M.H. (Eds) : Perspective in Exercise Science and Sports

DALE M. AHRENDT. Ergogenic Aids: Konseling yang Atlet. San Antonio militer pediatrik Pusat, San Antonio, Texas


Departemen kesehatan dan kesejahteraan sosial RI, 2000 : Pedoman pelatihan gizi olahraga untuk prestasi.
American Academi of Family Physician. Diperoleh November 2008, dari : www.aafc.org
Polton Sport Science & Performance Lab. Diperoleh November 2008, dari : www.poltonsport.com
Walinsky L. Nutrition in exercise and sport, 2nd ed CRC Press, London. 1994.
Santosa . ILMU KESEHATAN OLAHRAGA. Edisi 1, FPOK UPI, Bandung. 2007.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar