Tuhan, entah darimana datangnya tapi aku percaya akan rencanamu.
Disetiap air mataku yang penuh harapan, selalu berhasil Kau buat ku terkagum dengan jawabanMu. Kali ini aku benar-benar berserah kepadaMu, apapun yang kurasakan adalah bagian dariku untuk lebih baik.
Terimakasih, sampai detik ini perlahan aku kuat. Perlahan Engkau latih aku dengan hal tak terduga dalam hidupku.
Yang sesungguhnya tak harus dirasakan pahit, terimakasih telah tunjukkanku untuk merasakan dengan cara yang berbeda.
Maaf, jika selama ini keluhku seakan tak mensyukuri nikmatmu yang lebih besar dari ujianMu.
Maaf untuk aku yang selalu terburu-buru menginginkan bahagia. Padahal bahagia itu sedekat nadiku sendiri.
Bahagia adalah ketika aku utuh menjadi diriku sendiri, dan alam semesta ikut serta mendukung itu.
Tuhan, jadikan aku orang yang selalu ingat bahwa kuat tak hanya dalam ucap. Tapi kuat adalah dalam tekat dan hati. Jadikan aku seperti karang yang selalu menyambut ombak dengan senyuman.
Sekuat itu aku berharap.
Tentang perasaan yang selalu kupertanyakan, perlahan ku lepaskan semuanya walau dengan hati tak ikhlas. Hanya harap untuk hati jadi lega saja.
Tuhan jika memang belum waktu terbaik untukku, yakinkanku untuk tak menginginkan hal yang salah.
Yakini aku bahwa waktunya nanti akan tetap terindah untukku. Dia yang kini masih entah siapa, hadirkan untukku diwaktu yang tepat. Karna aku tak ingin buru-buru lagi. Terserah Tuhan, kali ini ku pasrahkan semuanya kepadaMu, siapapun itu....
Dan esok jika dia benar datang, persiapan kan aku untuk menjadi seseorang yang jauh lebih siap.
Penanggungan, 17 oktober 2021